Senin, 23 November 2009

Cita Rasa Seni Warna Ilahi

Pernahkah terpikir oleh anda seperti apa jadinya hidup dalam sebuah dunia tanpa warna? Bebaskanlah diri anda sejenak dari pengalaman anda, lupakan semua yang pernah dipelajari dan mulailah gunakan imajinasi anda. Cobalah untuk membayangkan badan anda, orang-orang disekitar anda, lautan, langit, pohon-pohon, bunga-bunga, semuanya berwarna hitam. Bayangkan bahwa tak ada warna di sekeliling kita. Coba pikirkan apa yang akan anda rasakan jika orang, kucing-kucing, anjing-anjing, burung-burung, kupu-kupu, dan buah-buahan tidak berwarna sama sekali. Anda pasti tidak mau hidup di dunia seperti itu, bukan?


Sebagian besar orang mungkin tidak pernah berpikir tentang betapa beraneka warnanya dunia tempat hidup mereka atau bertanya-tanya dalam hati bagaimana warna yang beraneka ragam itu ada di bumi ini. Mungkin mereka juga tidak pernah berpikir seperti apa jadinya jika ada sebuah dunia tanpa warna. Hal ini disebabkan karena setiap orang yang dapat melihat dilahirkan ke dalam dunia yang penuh warna. Walaupun demikian, sebuah model dunia yang hitam putih, tanpa warna, bukanlah sesuatu hal yang tidak mungkin terjadi. Sebaliknya, hal yang sangat mengagumkan adalah kehidupan kita yang berada dalam suatu dunia yang benderang, dan penuh warna-warni. (Dalam bab-bab selanjutnya, kami akan mendiskusikan secara rinci kenapa adanya dunia yang penuh warna-warni ini menjadi demikian mengagumkan).


Sebuah dunia tanpa warna biasanya dianggap hanya mempunyai warna hitam, putih dan nuansa warna abu-abu. Akan tetapi sebenarnya hitam, putih dan nuansa abu-abu adalah warna-warna juga. Dengan demikian, sulit sekali membayangkan ketiadaan warna. Untuk menjelaskan ketiadaan warna, seseorang selalu merasa perlu untuk menyebut sebuah warna. Orang mencoba menjelaskan ketiadaan warna dengan pernyataan-pernyataan seperti "saat itu tidak ada warna, gelap sama sekali", "tak ada warna di wajahnya, putih sama sekali". Sebenarnya, itu semua bukanlah penjelasan tentang ketiadaan warna, tapi itu hanyalah sebuah dunia yang hitam putih.


Cobalah, hanya untuk sedetik, untuk membayangkan bahwa tiba-tiba saja semua zat kehilangan warnanya. Dalam keadaan demikian, semua akan bercampur dengan hal lainnya dan akan menjadi tidak mungkin untuk membedakan suatu objek dengan lainnya. Tidaklah mungkin untuk melihat, misalnya, sebuah jeruk berwarna oranye, strawberi merah atau bunga-bunga aneka warna yang ada di atas sebuah meja kayu berwarna coklat, karena jeruk itu tidak berwarna oranye, meja itu tidak coklat, dan tidaklah juga strawberi itu berwarna merah. Betapa tidak nyamannya bagi seseorang untuk hidup, walaupun hanya untuk sesaat, dalam dunia tanpa warna seperti itu, yang bahkan juga sulit untuk dijelaskan.


Warna memiliki peranan penting dalam komunikasi manusia dengan dunia luar, dalam memfungsikan ingatannya dengan benar, dan dalam memenuhi fungsi-fungsi belajar dari otaknya. Hal ini disebabkan karena manusia dapat memperoleh hubungan-hubungan yang tepat antara kejadian-kejadian dan tempat-tempat, orang-orang dan benda-benda hanya dari bentuk, tampak luar dan warna-warna mereka. Pendengaran atau rabaan saja tidak cukup untuk mendefinisikan objek-objek. Bagi manusia, dunia luar hanya dapat berarti jika hal ini dilihat secara keseluruhan dengan warna-warnanya.

Kita selalu melihat dunia penuh dengan warna-warni

Dengan membandingkan gambar-gambar di atas dan di bawah ini, kita akan dapat lebih mudah memahami betapa nikmatnya kita dapat melihat dunia penuh warna. Warna-warni adalah salah satu berkah yang Allah berikan kepada manusia di bumi ini.

Kemampuan untuk mengenali berbagai objek dan lingkungan sekeliling kita bukanlah satu-satunya keuntungan adanya keanekaragaman warna. Keselarasan warna yang sempurna di alam semesta memberi kenikmatan yang sangat besar bagi jiwa manusia. Untuk dapat melihat keselarasan ini dari setiap detailnya, manusia telah dilengkapi dengan sepasang mata, yang rancangannya sangat istimewa. Dalam dunia makhluk hidup, mata manusia adalah yang paling fungsional dan dapat merasakan warna-warni dalam detail yang sekecil-kecilnya, sedemikian rupa sehingga mata manusia sensitif untuk berjuta-juta warna.1 Jelaslah bahwa alat pelihat manusia yang bekerja sedemikian sempurnanya telah dirancang khusus untuk dapat melihat dunia yang penuh warna.

Satu-satunya makhluk di bumi yang dapat mengerti adanya suatu keteraturan di alam semesta hanyalah manusia karena ia mempunyai kemampuan untuk berfikir dan menimbang. Dengan demikian, berdasarkan apa yang telah diuraikan terdahulu, kita dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:

Setiap detail, pola dan warna di langit dan di bumi telah diciptakan bagi manusia untuk mengakui dan dengan demikian menghargai keteraturan ini dan memikirkannya. Warna-warni di alam telah diatur sedemikian rupa agar menarik bagi jiwa manusia. Keselarasan dan kesimetrisan sempurna yang umum terdapat pada warna, baik dalam dunia makhluk hidup maupun benda mati. Hal ini tentu saja membangkitkan pertanyaan-pertanyaan dalam pikiran seseorang yang suka merenung, seperti misalnya:

Apa yang membuat bumi itu demikian beraneka warna? Bagaimana warna-warna itu, yang membuat dunia kita sangat indah, dapat terjadi? Siapa yang merancang keanekaragaman warna dan keselarasan diantara warna-warna tersebut?

Mungkinkah dapat dikatakan bahwa segala yang ada itu muncul begitu saja oleh perubahan-perubahan tak terarah yang terjadi karena suatu rantai rangkaian kebetulan belaka?


Dapat dipastikan, tak ada yang akan menyatakan kemustahilan seperti itu. Kebetulan-kebetulan tak terkontrol tidak dapat menciptakan apapun, apalagi jutaan warna-warni. Cobalah amati sayap seekor kupu-kupu atau berbagai bunga yang beraneka warna, yang masing-masing bagaikan suatu keajaiban seni. Jelaslah tidak mungkin bagi akal sehat untuk menghubungkan semua hal ini dengan suatu proses-proses yang tidak disengaja.

Agar dapat diperoleh pengertian yang lebih baik tentang fakta ini, marilah kita mengambil sebuah contoh. Saat seseorang melihat sebuah lukisan menggambarkan pohon-pohon dan bunga-bunga di alam, ia tak akan berkata, atau bahkan hanya untuk berfikir bahwa keselarasan warna, keteraturan pola dan desain yang disengaja dalam lukisan ini dapat muncul begitu saja karena kebetulan. Jika seseorang datang dan berkata, "kotak-kotak cat itu terguling ditiup angin, lalu catnya tercampur, dan dengan pengaruh hujan dll., and setelah melalui waktu yang lama, lukisan indah ini terbentuk", pastilah tak ada orang yang percaya. Ada suatu hal yang sangat menarik disini. Meskipun tak ada seorangpun yang akan menyatakan sesuatu yang tak masuk akal seperti itu, namun begitu beberapa orang dapat menegaskan bahwa warna dan simetri sempurna di alam muncul melalui proses-proses tak disengaja seperti itu. Demikianlah, untuk menjelaskan masalah ini, evolusionis menyatakan, dengan didukung berbagai argumen, bahwa ini adalah hasil dari suatu kebetulan dan mereka menghasilkan berbagai riset. Mereka tidak sungkan-sungkan untuk mengeluarkan peryataan-peryataan tak berdasar dalam masalah ini.

Ini adalah kebutaan yang nyata, dan dengannya akan sulit untuk mencapai kesepakatan. Namun, seseorang yang bisa lolos dari kebutaan ini dengan menggunakan pemikirannya, akan mengerti bahwa ia sebenarnya hidup di dalam suatu lingkungan yang penuh keajaiban di bumi. Ia juga akan sepenuhnya mengakui bahwa suatu lingkungan demikian yang dilengkapi dengan kondisi yang paling tepat untuk kelestarian hidup manusia tidak mungkin terjadi begitu saja karena kebetulan.

Seperti orang yang berfikir, begitu melihat lukisan, ia langsung mengakui bahwa lukisan ini ada pelukisnya, ia juga akan mengerti bahwa lingkungan sekelilingnya yang berwarna-warni, penuh keselarasan dan demikian indahnya pasti juga ada penciptanya.

Pencipta ini adalah Allah, Yang tak bersekutu dalam penciptaan, Yang menciptakan segala sesuatu dengan penuh keselarasan, dan yang menempatkan kita di dunia ini dengan dilimpahi banyak sekali yang indah-indah, dan dihiasi dengan jutaan warna. Semua yang Allah ciptakan ada dalam keselarasan yang sempurna dengan yang lainnya. Allah menggambarkan dalam Al Qur'an keunikan dari rasa seni-Nya dalam penciptaan sebagai berikut:

"Dialah yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat cacat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat ada kekurangan? Kemudian pandanglah sekali lagi, niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah." (Surat Al Mulk: 3-4)

Beberapa detail memiliki tempat yang penting dalam pikiran-pikiran manusia dan hal itu tak akan pernah berubah. Mari kita mulai dengan pohon-pohon, yang sangat kita kenal. Kemungkinan besar, warna pohon-pohon itu hijau atau berbagai corak warna hijau. Kita juga tahu bahwa pada musim gugur, dedaunan berubah warna. Mirip dengan itu, langit berwarna biru, nuansa abu-abu saat mendung atau kuning dan merah saat matahari terbit dan terbenam. Warna-warna buah tak pernah berubah; buah aprikot dan buah cerry yang kaya dan beraneka warna telah tertentu warnanya, dan selalu kita kenal. Setiap makhluk hidup dan setiap objek yang dipegang dibawah cahaya memiliki warna. Perhatikan baik-baik berbagai benda di sekeliling anda. Apa yang anda lihat? Meja, kursi, pepohonan yang terlihat dari jendela, langit, dinding rumah, wajah-wajah orang lain disekeliling anda, buah yang anda makan, buku yang anda baca saat ini… Masing-masing mempunyai warna yang berbeda. Pernahkah anda pikir bagaimana seluruh warna-warni ini dibentuk dan ditata?

Mari secara umum kita teliti apa yang diperlukan untuk pembentukan warna-warni yang memainkan peranan penting dalam kehidupan (Hal-hal ini akan didiskusikan dengan detail kemudian). Untuk pembentukan sebuah warna, misalnya, merah atau hijau, setiap proses berikut ini harus terjadi dan, lebih penting lagi, harus benar urutannya.

1. Kondisi pertama yang diperlukan untuk pembentukan warna adalah adanya cahaya. Dalam hal ini, ada baiknya untuk mulai dengan memperhatikan sifat-sifat cahaya yang datang dari matahari.

Untuk pembentukan warna-warna, cahaya yang datang dari matahari harus memiliki panjang gelombang tertentu untuk menghasilkan warna-warna.Bagian cahaya ini, yang dikenal sebagai "cahaya tampak", dibandingkan dengan semua cahaya lain yang dipancarkan oleh matahari adalah satu berbanding 1025. Ini hampir tak dapat dipercaya, hanya sebagian kecil sekali dari cahaya matahari yang diperlukan untuk pembentukan warna-warna mencapai bumi.

2. Sesungguhnya, sebagian besar sinar matahari yang disebarkan oleh matahari ke seluruh jagat raya mengandung beberapa karakteristik yang dapat merusak mata. Untuk itu, cahaya yang tiba ke bumi harus dalam suatu bentuk tertentu yang dapat dengan mudah dirasakan oleh mata dan tidak menyakitinya. Untuk itu, sinar-sinar ini harus melewati suatu penyaring. Penyaring raksasa ini adalah "atmosfir" yang meliputi bumi.

3. Cahaya yang melewati atmosfir tersebar di seluruh muka bumi, dan saat menumbuk objek-objek yang ditemuinya, cahaya ini dipantulkan. Objek-objek tempat jatuhnya cahaya harus merupakan jenis yang tidak menyerap cahaya tetapi memantulkannya. Dengan kata lain, kualitas struktur objek-objek harus juga selaras dengan cahaya yang mencapai bumi agar warna dapat terbentuk. Kondisi ini juga dipenuhi dan gelombang cahaya baru dipantulkan dari objek-objek tempat menumbuknya cahaya yang datang dari matahari.

4. Langkah pokok lain dalam proses pembentukan warna adalah perlunya indera yang dapat menerima gelombang cahaya, yang tidak lain adalah mata. Adalah hal yang sangat pokok bahwa gelombang cahaya juga selaras dengan organ-organ penglihatan.

5. Sinar yang datang dari matahari harus melewati lensa-lensa dan lapisan-lapisan mata dan kemudian diubah menjadi impuls-impuls syaraf di retina. Sinyal-sinyal ini kemudian harus diangkut ke pusat penglihatan pada otak, yang bertugas mengolah indera penglihatan.

6. Ada satu langkah terakhir yang harus dipenuhi agar kita dapat 'melihat' warna. Tahap akhir dalam pembentukan warna-warna adalah penafsiran sinyal-sinyal listrik, yang masuk ke pusat penglihatan otak, sebagai "warna" oleh sel-sel syaraf yang sangat khusus yang terdapat di sana.

Seperti telah terlihat, untuk pembentukan sebuah warna, diperlukan suatu urutan proses-proses yang sangat detail dan saling tergantung satu sama lain.


Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun ? (Q.S. Qaaf: 6)

Melalui lapisan-lapisan khusus yang dimilikinya, atmosfir menyerap hampir semua sinar berbahaya yang datang dari matahari atau dari luar angkasa. Allah telah merancang setiap lapisan ini untuk kehidupan di muka bumi

Dari semua infomasi yang kita miliki tentang warna, terlihat bahwa setiap proses yang terjadi selama pembentukan warna diatur dalam suatu kesetimbangan yang rumit. Tanpa adanya kesetimbangan ini, tidak bisa tidak, kita akan berada dalam suatu dunia gelap yang kabur, bukannya ada dalam dunia penuh warna-warni yang jelas, dan bahkan mungkin akan kehilangan kemampuan untuk melihat. Anggaplah diantara hal-hal tersebut di atas, ada satu – sel-sel syaraf yang merasakan sinyal-sinyal listrik yang dibangkitkan oleh retina – tidak ada. Cahaya matahari menjadi berada di luar spektrum tampak, selain itu juga bagian-bagian mata yang lain tidak akan berfungsi secara utuh, dan juga keberadaan atmosfir tidaklah akan cukup dan dapat menggantikan kekurangan ini.

Peran Retina dalam Melihat

Marilah kita selidiki retina lebih dekat dan lebih detail. Anggaplah bahwa zat pewarna bernama "rhodopsin", yang bekerja pada retina, tidak ada. Rhodopsin adalah zat yang berhenti berfungsi saat cahaya terang benderang tetapi berfungsi kembali dalam kegelapan. Mata tak dapat melihat dengan jelas saat cahaya remang-remang kecuali jika sejumlah tertentu rhodopsin dihasilkan pada mata. Fungsi rhodopsin adalah untuk meningkatkan efisiensi dan dengannya mata membangkitkan impuls syaraf dari cahaya yang remang-remang. Zat ini dihasilkan sebanyak kebutuhan, tepat pada saat zat ini diperlukan. Saat kesetimbangan rhodopsin dapat terpelihara, citra-citra menjadi jelas. Apa yang akan terjadi jika rhodopsin, yang sangat berpengaruh dapat proses penglihatan, tidak ada? Jika hal itu terjadi, orang hanya mampu melihat dibawah cahaya terang.2 Dengan demikian terbukti bahwa ada sistem yang sempurna dalam mata, yang telah dirancang sampai dengan detail yang sekecil-kecilnya.

Lalu, karya seni siapakah sistem ini, yang menyelamatkan kita dari kegelapan dan menyajikan sebuah dunia penuh warna kepada kita?

Setiap tahap yang telah disebutkan sejauh ini meliputi suatu rangkaian proses-proses, yang memerlukan adanya kebijaksanaan, keinginan dan kekuasaan saat mereka diciptakan. Jelaslah bahwa tidak mungkin suatu rantai dari proses-proses yang hadir dalam keselarasan seperti ini terbentuk secara kebetulan. Juga tidaklah mungkin suatu sistem seperti ini terbentuk dengan berlalunya waktu. Hasilnya tak akan berubah sama sekali jika jutaan atau bahkan milyaran tahun dibiarkan berlalu. Sistem-sistem yang menghasilkan suatu dunia yang beraneka warna tidak akan pernah muncul secara kebetulan. Sistem-sistem sempurna seperti itu hanya dapat muncul sebagai hasil dari desain khusus, atau dengan kata lain mereka diciptakan. Allah memiliki cita rasa seni abadi dan kebijaksanaan yang meliputi seluruh jagat raya. Contoh-contoh dari cita rasa seni Ilahi dalam penciptaan yang tiada taranya tersebar di seluruh bagian jagat raya. Desain unik yang jelas terlihat dalam pembentukan warna pastilah juga hasil ciptaan Allah yang tak bersekutu. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

"Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah". Lalu jadilah ia." (Al-Baqarah: 117)

Warna adalah suatu konsep yang membantu kita mengenali sifat-sifat berbagai objek dan mendefinisikannya dengan lebih tepat. Jika kita pikirkan tentang warna objek-objek di sekeliling kita, dengan mudah dapat kita lihat betapa beranekawarnanya keadaan sekeliling kita. Segala sesuatu, baik yang hidup atau pun yang mati, memiliki warna. Makhluk hidup dari satu spesies memiliki warna tertentu yang sama disemua tempat di dunia. Kemana pun anda pergi, daging buah semangka selalu berwarna merah, buah kiwi selalu hijau, lautan selalu bernuansa warna kebiruan dan kehijauan, salju putih, lemon kuning, warna gajah akan sama di mana-mana di seluruh dunia seperti halnya warna pepohonan. Warna-warna itu tidak akan berubah. Ini juga berlaku untuk warna-warna buatan. Kemana pun anda pergi di muka bumi ini, kalau anda mencampur merah dan kuning, akan diperoleh warna oranye, atau jika hitam dicampur dengan putih anda akan memperoleh warna abu-abu. Hasilnya akan selalu sama.

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus-menerus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi (Q.S. Al-Baqarah:255)

Sampai titik ini, mungkin akan ada gunanya untuk berfikir dengan cara lain. Pertama, mari kita berfikir dengan mengajukan pertanyaan tentang bagaimana warna pada berbagai objek dibuat. Kita dapat menjelaskannya dengan sebuah contoh.


Bayangkan anda sedang melangkah memasuki toko dan melihat kain dengan berbagai desain dan model, dengan warna-warni yang selaras satu sama lainnya. Tentu saja, kain-kain itu tidak hadir begitu saja; seseorang secara sadar menggambar rancangannya, menentukan warna-warnanya, mencelup kain itu beberapa kali, dan setelah beberapa tahap antara, mereka memajangnya di toko itu. Singkatnya, kehadiran kain-kain ini tergantung kepada orang yang merancang dan memproduksinya.


Tidak akan ada yang akan berkata bahwa kain-kain yang terlihat pada gambar ini hadir begitu saja karena kebetulan, dan tak ada perancangnya. Sama halnya dengan itu, tidaklah dapat dikatakan bahwa pelangi, kupu-kupu, bunga-bungaan, makhluk-makhluk laut, dan awan, singkatnya, semua yang ada di muka bumi ini tdak ada perancangnya. Rancangan warna-warna dan bentuk-bentuk dari semua ini adalah milik Allah, Yang menciptakan segala sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya

Saat anda melihatnya, tak akan anda katakan bahwa kain-kain itu ada disana secara tidak sengaja, atau bahwa desain-desain kain itu diperoleh secara kebetulan sebagai akibat dari cat-cat yang tumpah di atas kain itu. Sesungguhnya, tak ada seorangpun yang berakal sehat akan menyatakan hal seperti itu. Sesungguhnya, ada sebuah Kehendak sadar yang menyajikan kepada kita pemandangan yang kita lihat di alam sepanjang waktu: kupu-kupu, bunga-bunga, tempat-tempat aneka warna di dasar laut, pepohonan, dan awan, dan lain-lain, seperti halnya kain-kain itu disajikan kepada kita.

Keanekaragaman di jagat raya adalah konsekuensi dari rancangan khusus. Rancangan ini diwujudkan dalan setiap tahapan mulai dari pembentukan sinar sampai sinar itu menjadi suatu citra warna-warni di otak kita. Inilah satu bukti terkuat adanya seorang Pemilik, yang tidak lain, Perancang rancangan warna-warni. Pastilah, Allah, Yang memiliki kebijaksanaan dan kekuasaan yang tidak terhingga keunggulannya untuk mencipta, menciptakan semua warna dan desain di jagat raya yang dikagumi semua orang.

Tahap-tahap pembentukan warna telah diuraikan sebelumnya. Dalam bab ini, rancangan unggul yang jelas terlihat dalam warna akan diselidiki di bawah judul-judul terpisah berdasarkan urutan perjalanan dari cahaya ke mata dan otak.


1. Cahaya, Kehidupan dan Warna


Matahari hanyalah salah satu dari milyaran bintang-bintang berukuran sedang yang ada di jagat raya. Yang menjadikan matahari bintang terpenting di jagat raya bagi kita adalah ukurannya, hubungannya dengan planet-planet yang bergerak mengelilinginya dan sinar tertentu yang dipancarkannya. Kalau saja ada salah satu karakteristik matahari yang berbeda dari kondisi saat ini, niscaya tidak akan ada kehidupan di bumi. Sesungguhnya, matahari memiliki kondisi yang ideal bagi kehidupan untuk muncul dan tetap berlangsung di muka bumi.3 Inilah sebabnya kenapa para ilmuwan menyebut matahari sebagai "sumber kehidupan" di bumi.

Cahaya matahari adalah satu-satunya sumber panas, yang memanasi bumi dengan cara yang paling tepat, dan cahayanya membantu tumbuh-tumbuhan dalam melakukan fotosintesis. Telah lazim diketahui bahwa panas dan fotosintesis sangat penting bagi kehidupan. Selain itu juga, keberadaan siang hari dan dunia yang penuh warna tergantung kepada sinar yang dipancarkan dari matahari. Dalam hal ini, muncul pertanyaan dalam pikiran tentang bagaimana sinar-sinar ini, sumber energi utama untuk bumi, bisa ada. Jelaslah bahwa sinar-sinar ini, yang merupakan kunci kehidupan di bumi, bermanfaat untuk tujuan-tujuan penting tersebut, dan pada saat yang sama, memiliki semua karakteristik untuk hal itu, tak dapat dihubungkan dengan suatu kebetulan. Alasan untuk hal ini akan dapat dipahami dengan lebih baik jika struktur cahaya ini di teliti.

Energi yang dipancarkan oleh bintang-bintang bergerak dalam gelombang melalui suatu ruang hampa. Serupa dengan itu, cahaya dan panas juga dipancarkan oleh matahari, yang juga adalah sebuah bintang, sebagai energi dalam bentuk gelombang. Pergerakan energi yang dipancarkan bintang-bintang ini dapat dibandingkan dengan gelombang yang disebabkan oleh sebuah batu yang dilempar ke air danau. Sebagaimana halnya gelombang-gelombang di danau yang mempunyai panjang yang berbeda, demikian pula panas dan cahaya mempunyai panjang gelombang yang berbeda saat mereka menyebar.


Semua kondisi yang penting untuk hadirnya kehidupan di muka bumi, secara langsung maupun tidak langsung, tergantung pada cahaya yang datang dari matahari. Pada sisi lain, dalam struktur sinar matahari tersebut ada sar rancangan yang tergantung kepada kesetimbangan yang sangat rumit

Pada titik ini, mungkin ada gunanya untuk memberikan beberapa informasi tentang cahaya dengan panjang gelombang berbeda di jagat raya. Bintang-bintang dan sumber-sumber cahaya lain di jagat raya tidak memancarkan cahaya yang sama jenisnya. Sinar-sinar yang berbeda ini dapat dikelompokkan menurut panjang gelombang dan frekuensinya. Perbedaan panjang-panjang gelombang ini berada pada sebaran yang sangat luas. Sebagai contoh, panjang gelombang terpendek berukuran 1025 kali lebih kecil dibandingkan panjang gelombang yang terpanjang (1025 adalah angka yang sangat besar, terdiri dari angka 1 diikuti 25 angka nol dibelakangnya)4

Dalam seluruh spektrum, seluruh sinar yang dipancarkan oleh matahari dimampatkan ke dalam interval yang sangat pendek. 70% dari berbagai panjang gelombang yang dipancarkan matahari berada dalam suatu interval sempit, di antara 0.3 mikron sampai 1.50 mikron. (Satu mikron sama dengan 10-6 m) Dengan menyelidiki mengapa sinar matahari terbatas pada interval sempit seperti itu, kita sampai pada suatu kesimpulan menarik: sinar-sinar yang memungkinkan adanya kehidupan, dan warna, di bumi hanyalah sinar-sinar yang ada pada interval ini.

Fisikawan Inggris Ian Campbell, yang mendefinisikan desain luar biasa ini sebagai "sangat mengagumkan" dalam bukunya "The Energy and Atmosphere", menyinggung masalah ini:

"Bahwa radiasi dari matahari (dan dari banyak rangkaian bintang-bintang) harus terpusat ke dalam berkas spektrum elektromagnetik yang sangat kecil, yang menyediakan secara tepat radiasi yang diperlukan untuk menjaga kelangsungan kehidupan di bumi, adalah sangat kebetulan."5

Bagian yang lebih besar dari daerah kecil radiasi yang dipancarkan oleh matahari dari spektrum elektromagnetik, suatu spektrum dengan suatu lebar tempat panjang gelombang terpanjangnya 1025 kali lebih besar dibandingkan yang terpendek, dinamai "cahaya tampak". Sinar-sinar yang terletak di bawah dan di atas interval ini, di sisi lain, mencapai bumi sebagai sinar-sinar infra merah dan ultra violet. Sekarang marilah kita lihat lebih lanjut sifat-sifat dari dua jenis sinar ini.

Sinar-sinar infra merah sampai di bumi dalam bentuk gelombang panas. Sinar-sinar ultra violet yang mengandung energi yang lebih besar, di sisi lain, dapat mempunyai efek yang berbahaya bagi makhluk hidup. Sinar-sinar infra merah melewati atmosfir, dan menyediakan panas, sehingga membuat bumi menjadi tempat yang cocok untuk kehidupan. Sinar ultra violet, pada sisi lain, hanya dapat mencapai bumi dalam laju tertentu. Jika laju ini sedikit lebih besar daripada ukuran saat ini, sinar ini akan merusak jaringan daging makhluk hidup dan menyebabkan kematian masal, sedangkan jika sinar ini sedikit lebih rendah, energi yang diperlukan oleh makhluk hidup tidak akan tercukupi.

Hal-hal tersebut di atas adalah detail-detail yang penting sekali bagi kehidupan. Dari uraian tentang fungsi-fungsi dan kegunaan-kegunaan sinar-sinar yang dipancarkan dari matahari, terlihat adanya keteraturan dan kontrol pada setiap sistem yang ada di dunia. Jelaslah, tidak mungkin sistem seperti ini, kesetimbangan yang rumit yang telah kita dalami secara singkat, dapat terbentuk dengan kebetulan.

Dengan meneliti elemen lain dari sistem yang tanpa cacat ini, sekali lagi kita lihat ketidakmungkinan terjadinya hal ini sebagai konsekuensi dari suatu kebetulan.


2. Atmosfir: perisai pelindung bumi


Pada halaman-halaman terdahulu, telah disinggung bahwa sebagian sinar matahari berbahaya bagi kehidupan di bumi. Untuk menghindari akibat yang membahayakan ini, diperlukan suatu penyelesaian.

Mari kita berpikir bersama dan mencoba menemukan sebuah penyelesaian masalah ini dengan mengembangkan sistem yang efisien untuk menyaring sinar matahari. Kita juga sebaiknya menyadari fakta bahwa sistem ini haruslah sesuatu yang berfungsi ganda, yang akan melindungi dunia dari efek matahari yang berbahaya, menjamin bahwa sistem ini terpelihara secara permanen, tidak memerlukan pemeliharaan, dan juga mampu mencegah terjadinya beberapa kemungkinan ancaman lain pada bumi ini. Tentulah dalam situasi seperti ini, akan muncul beberapa alternatif penyelesaian. Sampai sejauh ini, diantara solusi-solusi yang dikemukakan, tidak ada yang seefisien dan seserbaguna filter yang saat ini meliputi bumi: atmosfir. Atmosfir bumi telah seratus persen sukses dalam menyaring sinar-sinar berbahaya. Atmosfir telah dirancang khusus oleh Allah untuk melindungi bumi.

Dengan menggunakan lapisan-lapisan khusus atmosfir, sinar matahari yang sampai ke bumi hanyalah sejumlah yang diperlukan karena atmosfir memproses sinar matahari secara spesifik berdasarkan panjang gelombangnya. Atmosfir kita seperti pabrik penyulingan raksasa yang dirancang untuk menyaring sinar-sinar ini. Sistem penyulingan raksasa yang tak ada taranya di bumi ini menjalankan proses-proses ini karena memang telah dirancang secara khusus oleh Allah. Allah telah menyatakan tentang penciptaan langit sebagai berikut (kata Arab 'sama' dapat berarti 'langit (heaven)' atau 'angkasa (skies)'):

"Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui" (Q.S. Al-Mukmin: 57)

Sinar-sinar yang berasal dari matahari cukup spesifik. Sinar-sinar ini perlu memiliki beberapa sifat yang memungkinkannya menembus atmosfir dan mencapai bumi. Demikian juga atmosfir harus memiliki struktur khusus yang memungkinan lewatnya sinar-sinar ini. Jika tidak demikian, baik keberadaan atmosfir maupun ketepatan struktur sinar-sinar itu tidak akan ada gunanya. Karena sifat alami atmosfir yang dapat ditembus sinar, maka sinar-sinar yang berasal dari matahari dapat dengan mudah mencapai bumi. Ada hal penting lain yang perlu disebutkan. Dengan hanya memperbolehkan lewatnya cahaya tampak dan sinar-sinar infra merah dekat yang memang diperlukan untuk hidup, atmosfir mencegah agar seluruh sinar lain yang dapat merusak tidak dapat mencapai bumi. Atmosfir bumi telah berfungsi sebagai "penyaring" yang sangat penting dari sinar-sinar perusak yang berasal dari matahari maupun yang bukan berasal dari matahari, yaitu yang berasal dari luar angkasa.6

Michael Denton, seorang atronomer terkenal, menyatakan:

"Bahkan gas-gas atmosfir sendiri dengan sangat kuat menyerap radiasi elektromagnetik di daerah spektrum tepat di kedua sisi cahaya tampak dan infra merah dekat. Perlu dicatat bahwa dari seluruh daerah radiasi elektromagnetik, dari radio sampai dengan sinar gamma, satu-satunya daerah spektrum yang bisa menembus atmosfir hanyalah berkas yang sedemikian sempit yang meliputi cahaya tampak dan infra merah dekat. Dapat dikatakan bahwa tak ada radiasi sinar gamma, X, ultraviolet, infra merah jauh, dan gelombang mikro yang mencapai permukaan bumi."7

Terlihat jelas bahwa rancangan struktur atmosfir dikembangkan dengan sangat istimewa. Dari suatu spektrum yang lebarnya ditunjukkan dengan angka sebesar 1025, matahari hanya memancarkan sinar-sinar yang berguna bagi kita dan diperlukan untuk sebuah dunia penuh warna, dan atmosfir
terutama mengijinkan sinar-sinar yang tidak berbahaya, bahkan berguna, untuk mencapai bumi. Sebagai tambahan, karena sifat-sifat gas-gas yang ada di atmosfir, mata makhluk hidup, yang secara langsung menerima sinar matahari, dapat terlindung dari efek-efek yang berbahaya. Semua ini adalah bukti-bukti bahwa Allah telah menciptakan segala sesuatu sesuai dengan proporsinya.

"Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya" (Surat Al-Furqan:2)


3. Cahaya Menumbuk Benda


Cahaya yang datang dari matahari mencapai bumi dengan kecepatan 300.000 km per detik. Karena kecepatan cahaya itulah, kita selalu melihat sebuah dunia yang penuh dengan warna-warni. Lalu bagaimanakah citra-citra yang tak tersela ini dibuat?

Cahaya mencapai bumi dengan menembus atmosfir pada kecepatan yang luar biasa, dan menumbuk berbagai objek. Saat cahaya menumbuk suatu objek pada kecepatan seperti ini, ia berinteraksi dengan atom-atom objek itu dan memantul pada panjang gelombang yang berbeda yang bersesuaian dengan warna-wani yang berbeda. Dengan cara inilah, buku yang sekarang anda pegang, garis-garisnya, gambar-gambar, pemandangan yang anda lihat saat melihat keluar, pepohonan, gedung-gedung, mobil-mobil, angkasa, burung-burung, kucing-kucing, singkatnya semua yang anda lihat, memantulkan warna-warninya.

Molekul-molekul yang memungkinkan warna-warna ini dipantulkan adalah molekul-molekul pigmen. Warna yang dipantulkan oleh suatu objek tergantung kepada molekul-molekul pigmen yang ada pada objek tersebut. Setiap molekul pigmen mempunyai struktur atom yang berbeda. Nomor-nomor atom maupun jenis dan urutan atom-atom dalam molekul-molekul itu berbeda satu sama lain. Cahaya yang menumbuk pigmen-pigmen yang beraneka-ragam seperti ini kemudian dipantulkan dalam berbagai nuansa warna. Namun demikian, ini saja tidak cukup untuk pembentukan warna. Agar cahaya pantul yang memiliki suatu kualitas warna tertentu yang dapat dirasakan dan dilihat, ia harus mencapai alat pelihat yang mampu menginderanya.


4. Cahaya Datang kepada Mata


Agar sinar-sinar yang dipantulkan objek-objek dapat dilihat sebagai warna, sinar-sinar itu perlu mencapai mata. Keberadaan mata itu sendiri tidaklah cukup. Setelah mencapai mata, sinar-sinar itu harus diubah menjadi sinyal-sinyal syaraf yang mencapai sebuah otak yang bekerja secara selaras dengan mata.

Mari kita pikirkan tentang mata dan otak kita sendiri sebagai contoh yang paling dekat. Mata manusia adalah sebuah struktur yang sangat kompleks yang terdiri atas banyak organ dan bagian-bagian yang berbeda. Warna-warni yang dapat kita lihat dan rasakan adalah hasil dari kegiatan semua bagian-bagian in secara serempak dan selaras. Mata, dengan jaringan-jaringan dan organ-organnya seperti lachrymal glands, cornea, conjuctiva, iris dan pupil, lensa, retina, choroid, otot-otot dan kelopak mata, adalah sistem yang tak ada taranya. Selain itu, dengan jaringan syaraf yang luar biasa yang meyambungkan mata dengan otak, dan daerah penglihatan yang sangat kompleks, mata, secara keseluruhan mempunyai struktur yang sangat khusus, yang keberadaannya tidak dapat dihubungkan dengan suatu kebetulan belaka.

Setelah pengantar singkat tentang mata, marilah kita lihat juga bagaimana terjadinya suatu proses melihat. Sinar yang diterima mata mula-mula melewati kornea, lalu pupil dan lensa-lensa, dan akhirnya mencapai retina.

Penginderaan warna dimulai pada sel-sel kerucut di retina. Ada tiga kelompok sel kerucut utama yang bereaksi sangat kuat terhadap warna-warna tertentu dari cahaya. Sel-sel itu dikelompokkan sebagai sel-sel kerucut biru, hijau dan merah. Warna-warna merah, biru dan hijau, yang membuat sel-sel kerucut itu bereaksi, adalah tiga warna primer yang ada di alam. Dengan rangsangan dari sel-sel kerucut yang sensitif terhadap ketiga warna ini, pada tingkat yang berbeda, muncullah jutaan warna-warni yang berbeda.

Sel-sel kerucut mengubah informasi yang berhubungan dengan warna ini menjadi impuls-impuls syaraf melalui pigmen-pigmen yang terkandung di dalamnya.8 Selanjutnya, sel-sel syaraf yang terhubung dengan sel-sel kerucut ini mengirimkan impuls-impuls syaraf ini ke suatu daerah tertentu dalam otak. Dalam daerah seluas beberapa sentimeter persegi di dalam otak inilah tempat dibentuknya dunia penuh warna yang kita lihat sepanjang hidup kita.


5. Sebuah Dunia Penuh Warna dalam Otak Kita yang Gelap


Tahap terakhir dalam pembentukan warna terjadi di dalam otak. Seperti telah disebutkan dalam bab sebelum ini, sel-sel syaraf dalam mata mengangkut citra-citra yang telah diubah menjadi impuls-impuls syaraf ke otak dan segala sesuatu yang kita lihat di dunia luar diindera dalam pusat penglihatan otak. Sampai titik ini, kita dihadapkan pada suatu fakta yang menakjubkan: otak adalah segumpal daging yang berada dalam kegelapan. Impuls-impuls syaraf yang datang dari citra yang terbentuk di retina oleh objek-objek, diuraikan di dalam otak, yang dalamnya gelap. Citra dari objek-objek tersebut, dengan warna-warni dan sifat-sifat lainnya, dibentuk sebagai suatu persepsi di pusat penglihatan ini. Bagaimana proses penginderaan ini terjadi dalam segumpal daging lunak seperti itu?

Banyak tanda tanya yang muncul tentang bagaimana warna-warni dirasakan. Chromatists masih belum dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti bagaimana impuls-impuls syaraf dikirimkan ke otak melalui syaraf-syaraf optik dan efek-efek fisiologi seperti apa yang tercipta dalam otak.9 Apa yang mereka tahu hanyalah bahwa penginderaan warna-warna sebagai kenyataan terjadi dalam tubuh kita, yaitu, dalam pusal penglihatan dalam otak kita.10 (Untuk informasi lebih rinci, lihat bab Rahasia Di Luar dari Zat).

Nyatanya, hampir semua proses yang dilakukan di dalam otak belum dapat diuraikan. Penjelasan-penjelasan tentang masalah ini sebagian besar berdasarkan teori-teori. Namun demikian, otak telah melakukan tugasnya dengan sempurna sejak saat manusia pertama kali ada, tepat seperti apa yang dikerjakannya saat ini. Pengalaman tentang dunia tiga dimensi, dengan semua warna-warninya, desain-desain, suara-suara, bau-bauan dan berbagai rasa, yang dialami oleh manusia dalam segumpal daging seberat hampir satu kilogram hanya mungkin karena ciptaan Allah yang sempurna. Semua orang menemukan ciptaan mengagumkan yang tiada taranya ini telah siap berfungsi saat lahir. Manusia tidak dapat mengontrol apapun, baik pembentukan fungsi-fungsinya, tidak juga kesinambungannya, atau pada tahap-tahap lainnya.


1 komentar: